Perjalanan pertama ke luar negeri sendiri sungguh luar biasa dan di luar dugaan.
Mulai dari pengurusan visa sampai kejadian yang saya alami di sana.
Saat akan mengurus visa, teman sekaligus profesor saya di UI sudah memberikan daftar berkas yang dibutuhkan untuk mengajukan visa ke korea, yaitu:

  1. KK
  2. Surat undangan
  3. Surat izin atasan
  4. Foto 3.5 x 4 cm 2 lembar
  5. Rekening koran 3 bulan terakhir

Karena dalam kasus saya, keperluannya adalah untuk conference, maka saya butuh bukti acceptance letter bahwa sudah diterima papernya dan karena sbg mhsiswa maka saya fikir hanya butuh ktm. Ternyata salah..KTM saja tidak berlaku ..masih harus ada surat keterangan mahasiswa dari departemen…

Pertama kali saya ke kedutaan korea di jl Gatot Subroto ternyata saat itu sedang hari libur nasional korea. Balik lagilah saya dg si gojek ke stasiun cawang.

Maka keesokan harinya adalah saat kedua saya ke kedubes korea..masuk gerbang trus diminta ke Hana bank untuk beli sticker yg akan digunakan dalam form pengajuan visa ke korea. Form isian visanya bisa didownload di http://www.visa.go.kr dibagian aplikasinya dan perlu diketahui bahwa kedutaan korea mengharuskan kita membayar dulu dg membeli sticker, jika visa diaccepted maka Alhamdulillah berangkat ..tapi jika direjected maka Innalillahi wa inna ilaihi rajiun ..tdk jadi berangkat dan uang tak kembali.

Sticker sudah saya beli seharga Rp 598.00 , (haiiih lumayan mahal yak beda dengan yang ditulis di websitenya..mungkin belum diupdate ) mulailah ambil antrian ke loket pengajuan visa. Masya Allah..banyak betul yang antri seperti antrian ingin buat pasport diimigrasi. Ternyata banyak ya orang Indonesia yang ingin ke Korea atau bisa juga karena sebelumnya libur maka orang2 yang kemarin sudah datang spt saya balik lagi sehingga menumpuk antriannya. Selama mengantri saya ngobrol dengan mbak2 cantik yang mau ke korea karena menang lomba membuat manga tentang hubungan diplomatik korea selatan…wiiiih asiknya..bisa gambar bisa jalan2 ke korea gratis.

Setelah hampir 2 jam mengantri dipanggilah no antrian saya..deg2an berharap semua berkas diterima…bapak di loket tanya tentang tanda bukti diterima conferencenya ada yang bukan dari email? Saya bilang mereka gak ngeluarkan itu, lalu dia bilang nanti yang dikeluarkan visa turis ya, ..saya jawab iya (dlm hati gembira brarti sdh ok berkasnya)…eh trus ditanya surat keterangan mahasiswa mana? Saya bilang kan ada KTM, trus dia bilang harus ada surat keterangan resmi bukan yang dari  SIAK NG..dalam hati saya niih bapak tahu2 aja UI punya SIAK NG..

Trus saya tanya, “Visa turis butuh surat keterangan mahasiswa?…..dalam hati gmn klo saya ngaku ibu rumah tangga..harus surat keterangan apa yang dipakai? 😂😂

Mas nya jawab ..iya jika statusnya mahasiswa ya surat keterangan mhsiswa, jika pegawai ya surat izin atasan daripada direject sama orang dalam bu. Bhuwaaa.. kurang dong berkasnya….dengan sedih hati berkas yg ditolak kuterima..bakalan lama nih ngurus suket mhsiwa.

Jadi setelah 3 hari surat lengkap..saya balik lagi …Alhamdulillah diterima dan diberi receipt serta diminta utk mengecek secara online.

Setelah 2 hari saya check di situs www.visa.go.kr dibagian check application status dengan memasukkan no pasport, nama sesuai paspor dan tanggal lahir…..ternyata notifnya “no data search found” bgmn mungkin…sdh 3 hari datanya blum masuk? Krn jika sdh diterima notifnya adalah “received” sedangkan jika sdg di review notifnya adalah “under review” sdgkan hasil review bisa 2 yaitu rejected dan accepted…

Tiap hari sampai 2 hari menjelang jadwal pengambilan status masih sama..maka saya putuskan utk ke loket lagi dan bertanya…tahukah apa masalahnya ? ternyata saya salah masuklan nama, yg dimasukkan harusnya nama belakang terlebih dahulu 😂😂 baru terbaca masih proses “under review”…sampai H-1 jam 2 siang status berubah menjadi accepted…Alhamdulillah setalah 5 x bolak-balik…Busan I’m comiiing !!!

Jadilah petualangan ke luar negeri sendiri dimulai…..seminggu sebelum berangkat sdh saya cicil perlengkapan spt long john, jaket yg cukup tebal kaus kaki dll..tapi kebanyakan template suami yg kupakai utk perbekalan..bahkan long john yg kubawa yg utk cowok…tahulah long john cowok spt apa…😁😁

Aku buat semua check list di samsung noteku..tapi tetep aja ada yg ketinggalan…sajadah.

Tiket diprint just in case ada masalah dg hp sehingga gak bisa memperlihatkan e-tiket, peta di print, conference receipt, jalur bus dari Gimhae ke tempat conference diprint, booking an guesthouse diprint.  (ini semua atas advice penasehat utama alias suami tercerewet…karena lihat persiapan dan cara kerjaku yang katanya payaaah )

Searching di google street sehingga dari depok saya sdh bisa jalan2 di busan ..minimal tahu jalan dari hotel tempat bis berhenti ke guesthousenya.

Akhirnya hari itu tiba ditemani suami dan 2 bocah terkecil, saya nyetir sendiri sampai ke terminal 3 agar suami bisa istirahat di mobil dan gak ngantuk saat nyetir pulangnya. Dengan doa suci penuh kasih dari suami tercinta dan salam mesra dari si bunga cantik..sayang si bungsu sdg tidur saat mau pisah…😭

Aku si emak2 dari Depok memulai alonely adventure to Busan.

Then it started from the check in desk…

The flight is delayed for 40 minutes…Ya Allah..padahal transit di Bangkok hanya 1 jam 35 menit…si mbak di meja check in bilang..nanti cepat2 aja ya bu check in di Bangkoknya.

Aku segera telpon suami memberitahu klo pesawat di delay 40 menit..amankah waktunya utk ngejar penerbangan berikutnya? Suami bilang aku harus aktif tanya2 di sana..ok lah I’ll do it.

Setelah selesai urusan ex ray dan imigrasi saya cari mushola dan sholat maghrib..krn boardingnya jam 19.00 men urut mbak tadi..sambil nunggu saya ngobrol dg ibu2 yg mau ke Munich utk nengok anaknya yg di sana..sambil ngobrol saya tanya si ibu, ternyata dia akan naik flight ke Frankfurt jam 00.00 sdgkan pesawat saya ke Busan jam 00.05…brarti samakan…

Sambil ngobrol tak terasa waktu berlalu begitu cepat ternyata tak kunjung boarding juga kami, lebih dri 40 menit delaynya…sambil nelpon suami ttg asuransi jika terjadi misconnection saat transit nanti yg harus kita tanggung dulu..baru di reimburse. He he pokoke siap the worst…oh what a great first flight.

Finally..boarding…

2 jam sblum landing diumumkan bahwa penumpang dg penerbangan berikutnya yg menuju frankfurt dan fukuoka diminta duduk di kabin depan…dalam hatiku wah itu pasti yg boarding pesawat berikutnya mepet …tapi akukan slisih cuma 5 menit ya dari si Ibu yang mo ke frankfurt knapa gak dipanggil ya yg tujuan Busan. Positif thinkingnya mungkin ditunggu…atau pesawat ke Busannya juga di delay..

Dengan gundah gulana aku menenangkan hati…seharusnya saat seperti ini aku tanya ke pramugari..salahku juga yah.

Akhirnya saat turun dri pesawat di bawah sdh menunggu petugas yg membawa papan nama frankfurt dan fukuoka…tak ditanya Busan…naiklah aku ke bis yg ada sambil deg2an..dri yg kutanya penumpang2 di dalam bis tadi tak ada penumpang yg menuju Busan. Sampai di bandara setelah naik eskalator ke atas sdh ada petugas yg membawa plank beberapa penerbangan …saya tak baca yg lain, yg saya baca hanya BUSAN… ke pd si mbak ku bilang Busan dia nunjuk ke sisi kiri sambil nyebut A1E..saya tak tahu mana itu A1E dan up ktnya…saya jalan cepat2 terus…cari2 mana tangga utk naik..sambil jalan cepat ada cowok bule ganteng umur 25 an lari..saat saya tanya.. penerbangannya kemana dia bilang Busan…saya ikut dia lari…tapi…akibat tdk pernah olah raga lari….dia dah jauuuh..saya masih terseok2…kaki sakit2 tak karuan tas ransel berat pula isi laptop dan power bank, saya tahu si bule tadi gak bawa laptop saat di exray double disadvantage dari saya lah……akhirnya sampai di tempat exray, setelah tanya yg ke 2 x di setiap bagian informasi, syukurnya di Svarnabumi tiap simpangan ada bagian informasinya. Si cowok bule tadi ada di depan saya dan mau nyelak antrian dia bila it’s very urgent’ tapi yah mana bisa petugas bandara di lawan..antrilah kecuali lo President.. he he lagian cuma 1 orang di depan dia …sabar knapa..

Bagian exraynya cukup ketat…buka spatu, di suruh berdiri dg kaki terbuka sambil angkat tangan lalu discan..

Baru nemu eskalator ke atas setelah dari tempat exray…cari2 lagi sambil tanya ke informasi..ketemulah..gate A1E…Alhamdulillah…aku diurutan buncit antrian yg tinggal pendek..cowok bule tadi ada di barisan sebelah ada sekitar 5 orang di belakang cowok tadi..

Jantung berdebar-debar kencang dan nafas ngos-ngosan setelah lari-lari tadi..haduuuh bener-bener dah..emak-emak yang tahunya cuma di dapur dan depan laptop disuruh lari -lari sungguh sangat gak matching…

Setelah duduk di bus sekitar 3 menit kemudian bus jalan setelah sebelumnya petugas check in menyerahkan manifest penumpang ke si supir… that’s the last bus to the plane I was almost left behind..fuiiih.

Beberapa jam kemudian sampailah di Busan mungkin sekitar 5 atau 6 jam lah..saya lupa.

Masuk ke imigrasi saya salah antri tak lihat tulisan foreigner yang ketutup orang-orang banyak saya antri bagian imigrasi untuk electronic paspor sepertinya..he he baru sadar setelah tengok kanan ada tulisan “Foreigner”…he he dasar udik. Pindah antrian sambil ngeluarkan form untuk imigrasi..dan melengkapi alamat tinggal di Busan. Cepet antriannya bergerak dan keluarlah ambil bagasi…ini juga pakai salah-salah antri juga. Sesuai petunjuk dari conference transportation saya cari gate 3 dan sedikit nyoba2 layar touch screen yang ada untuk cari bis ke Haeundae, ternyata rutenya sesuai dengan yang dijelaskan dari panitia conference, so saya keluar gate 3 cari platform 2 tengok kanan sudah ada antrian bis ke Haeundae ..bareng- ibu2 sepertinya dari Philiphina atau Thailand juga mau ke Haeundae beach…saya turun setelah dia, di Novotel Ambassador ..bayar 7000 Won barang masuk bagasi..duduk manislah saya di bangku belakang..habis saya duduk bis langsung berangkat.. Alhamdulillah..passs banget gak harus nunggu.

Lumayan panjang perjalanan mungkin sekitar 1 jam sempat terkantuk2 tapi takut tidur khawatir terlewat…setiap pemberhentian saya beri tanda sesuai dengan rute yang saya print dri panitia conference..akhirnya si Ibu sampai di Haeundau Beach berarti saya setelahnya… he he.

Sampai di Novotel..saya seperti Déjà vu karena sudah pernah jalan-jalan lewat google street saya segera tahu kearah mana koper harus saya seret…pedestrian..traffic lamp semua sama..sampailah di Guesthouse tujuan..dan ternyata tempatnya seperti rumah  bertingkat kecil, check innya ada di lantai 2 jadi saya harus gotong koper ke atas…lumayanlah olah raga lagi…dah lama gak gendong bayi berasa berat juga bawa koper…

Sampai di meja check in si petugas cowok mungkin umur 25 tahunan seperti bintang film korea kecuali wajahnya gak licin ajah..he he..dengan Bahasa Inggris yang belepotan saya berkomunikasi …di kasih seprei 2..handuk kecil-kecil 4 (saya fikir itu keset handuk karena memang sebesar keset he he)  dan kunci..weeeh Namanya guesthouse ya..seprei masang sendiri. Saya juga tanya arah barat mana, tapi si Gong suk (nama petugas yang seperti itulah kedengarannya di telingaku saat dia kutanya Namanya siapa) arah baratpun bingung..pertama ke depan trus dikoreksi berlawanan 180 derajat..he he ..kok gitu ya..orang korea di daerah sendiri gak tahu mana yang barat dan timur. Alhamdulillah kamar saya ada di lt 2 sehingga tak harus gotong koper ke atas lagi, karena di guesthouse ini kamar ada di lt 2 dan 3 sementara dapur umum ada di lt 4.

Setelah dapat acces wifi saya telpon suami untuk kasih kabar bahwa istri culunnya  sudah sampai dengan sehat dan selamat di Busan, suami bilang jika dia sudah tahu saya sudah check in ke hotel karena BNI kasih email klo ada transaksi di Busan…he he..cepet yak…

Setelah bongkar koper cari perbekalan saya keluarkan mie instant mangkuk..lapeeer karena makanan yang saya dapat dari penerbangan ke 2 adalah ayam khawatir tidak halal karena dari Bangkok…jadi saya makan nasi di bagian atasnya aja ..gak kenyaang ..untung dari pesawat di kasih snack juga sebelumnya..tuna sandwich yang belum saya makan. Masuklah ke perut saya sandwich dan mie instan tadi. Btw air panas ada di lt 1 di dekat tangga jadi dekat dari kamar saya.

20181023_073858.jpg
Kamarku di guesthouse..he he model asrama begini ya, saya tidur di  tempat tidur yang sudah di pasang seprei, dan nantinya Yuli tidur di di tempat tidur tingkat di bagian bawah.

Setelah mandi dan bersih2 saya memutuskan untuk mulai berpetualang dengan jalan kaki saja di sekitar guesthouse…pertama saya ke pantai Haeundae dulu..saya tahu dari google street pantainya di sebelah mana..he he..deket..jalan kaki hanya 3 menit, pantainya bersih pasirnya putih, saya memutuskan nanti malam untuk mengambil pasir di sini dengan botol air dari air kemasan di pesawat tadi…saya lihat ada pasar ikan..banyak jual Teppoki dan tempura, Bakpau tapi isinya meat dan klo pun ada isi udang dicampur dengan meat…padahal klo udang aja pasti kubeli. Trus saya tahu ada 2 restoran India Halal..so saya memutuskan untuk makan siang ke sana nanti..sudah survey saya balik pulang dan tidur sekitar jam 11.

20181022_112923.jpg
Pantai Haeundae dengan burung merpati dan pasirnya yang putih

Bangun2 sudah jam 2 lewat..waduh blum sholat Dzuhur..sholat dzhuhurlah daku dan setelah sholat ashar mulai berasa laper dan sedikit pusing…waduuh mo masuk angin nih aku..segera ku keluar lagi dan cari tempat makan halal tadi…masuk ke restoran India yang berada di lantai 2 hanya ada 4 meja yang terisi dari sekitar 15 an meja yang ada, lihat buku menu harganya…wow…tapi ada yg murah sup crim 3000 won, buat aku yang orang Depok..mana kenyang makan sup cream dan roti..kucarilah menu nasi Briyani…15.000 won sekitar 210 ribu klo di rupiahkan…wuuiiih ini makanan termahal yang pernah kubeli..tapi ini Cuma nasi Briyani kambing aja dan saya tak pesan minum, untuk irit karena dah bawa botol minum air putih…setelah menunggu dengan perut kruyuk2 dan kepala sedikit pening menu datang, ternyata nasi dengan porsi besar yang aku tahu pasti ini bukan porsiku. Aku makan dengan rapih karena sudah berniat..sisanya ku bawa pulang he he lumayan untuk makan malam…jadi hanya nasi di sisi kanan yang saya makan…dagingnya banyak..tak pakai tulang seperti di Indonesia.. Alhamdulillah ya haruslah..harganya 3x lipat gitu. Nasi yang panjang2 itu dari beras basmati yg menurutku cuma enak klo dimasak dg kaldu dan bumbu kari..klo di makan dg tempe dan sambal tomat pasti tidak enak karena rasanya nyepah klo menurut saya he he. mmg nasi paling enak sedunia itu nasi dari beras mentik wangi yang ke 2 itu ya dari beras jepang atau korea, pulen dan manis..he he.

20181023_102300.jpg
Box telepon umum, masih ada teleponnya, tapi tak saya cek masihkah berfungsi

Aku tanya juga arah kiblat ke si penjualnya..dia kasih tahu sambil memperagakan dengan posisi berdiri dia..dan itu berlawanan dengan yang diberi tahu Gong Suk..tapi karena dia bilang dia muslim…aku lebih percaya orang ini..kesimpulannya arah sholatku yang tadi salah..(akibat HP tidak support arah qiblat meskipun sudah download aplikasinya).

20181022_161635.jpg
Nasi Briyani 15 ribu Won, saya hanya sanggup makan setengahnya, kelihatankan ya batas setengahnya? he he

Setelah susah payah memakan separuh nasi di piring dengan mata sedikit berkaca-kaca karena mual akibat telat makan, si penjual menawarkan untuk membungkus sisa nasi di piringku yang paasss banget sisanya setengah gundukan rapih. Aku langsung ngangguk..dia bilang “too much hei”..saya senyum..dan bilang yg maksudnya” he he ini bukan porsi saya” entah btul atau nggak bhs inggrisnya sesuai dengan maksud saya.

Singkat cerita saya pulang dengan nasi briyani dibungkus di tangan dan di pinggir toko aku lihat ada buah merah-merah di jual pack an plastic..namanya Persimon harganya 2780 Won..aku fikir..wah ini buah khas sini mungkin ya..di sebelahnya ada buah jeruk..dengan harga yang sama..aku pilih yang persimmon ..mau coba buah khas korea..ceritanya..

IMG-20181022-WA0009
Buah Ripe Persimmon alias kesemek blenyek, lihatkan ada “Ripe” nya artinya blenyek ha ha ..kualat sama suami

Lalu karena merasa perut sudah terisi aku memutuskan untuk jalan-jalan lagi ..tapi sampai di pertigaan antara pasar ikan dengan jalan lurus ke pantai perutku mulai memberontak..aku panik cari2 tempat sampah atau got..tapi ..heii kok gak ada tempat sampah sekitar sini yaaa…got apalagi..tapi kok di sana di depan penjual tempura dan teppoki seperti ada jalan yang ada tutupan bajanya ..pasti di bawahnya got..drpada aku muntah di jalan aku muntah dekat jalan yang bertutupan tadi tepat di depan warung Teppoki…Hoeeek skali hoek keluar si nasi briyani dari perut saya …waduuh aku langsung kabur gak nengok2 lagi entah ada yang lihat atau tidak…aku jalan cepat sambil pasang kuping kalau ada yang teriak marah..ternyata gak ada tuh..atau aku nunggu ditarik orang yang protes karena aku muntah di situ..gak ada juga tuh….setelah sekitar 30 m gak ada apa2 aku tenang dan memperlambat jalanku ..sampai di rumah proses detoks berlanjut isi di perutku kubuang lagi di closet…terus sampai sepertinya keluar semua tadi nasi briyani 105 ribu rupiah..(karena separuhnya masih ada di mangkok berarti yang ke buang hanya duit 105 ribu he he..) tapi sesudah itu aku lega tidak pusing dan mual lagi..…dan aku isi lagi perutku dengan 3 suap nasi briyani di mangkuk..trus kubuka buah persimmon tadi yang ternyata teksturnya lembek sekali..aku cuci dan kukupas kulitnya dengan tangan..karena kulitnya agak keras..waduh..buah apa ini ya..lembek begini seperti sudah kematangan..aku gigit buah blenyek tadi dan kurasa-rasa..sepertinya pernah tahu rasa buah seperti ini…oooh seperti buah kesemek klo di Indonesia tapi dengan tekstur blenyek..karena buah kesemek di Indonesia selalu dijual mengkel…ha ha ha..kualat berat…aku suka buah apa saja kecuali kesemek..dan di negeri gingseng ini buah yang paling kubenci malah kubeli..klo di Depok biasanya aku beli untuk suami karena dia suka..tapi aku selalu bilang ke suami..heran ..ada ya orang yang suka buah kesemek..he he..bener2 dah..makanya jangan suka ngledek orang yang beda selera..akibatnya seperti daku inilah..singkat cerita itu buah akhirnya hanya 3 yang aku makan dari 6 buah yang kubeli..sisanya aku buang keesokan paginya di dapur di lt 4…gak sanggup aku menghabiskannya rasa buah yang paling tidak enak menurutku…

Dari hasil perjalanan tadi aku menyampaikan laporan pandangan mata ke Yuli, temanku yang akan menyusul lusa, cuaca, kondisi hotel dan lingkungannya serta transportasi dari bandara ke hotel, lengkap kubuat laporan..sehingga Yuli sudah terbayang apa yang akan dihadapinya nanti, meskipun si ibu Profesor ini sudah sangat sering bepergian ke luar negri , bahkan ke korea ini untuk yang ke sekian kali, tapi ke kota Busan baru pengalaman pertamanya. klo saya sih Busan pengalaman pertama keluar negeri sendirian sebelumnya memang pernah juga ke luar negeri hanya pernah dua kali..waktu umroh dan waktu nyusul suami ke jepang..itu daaah lamaaaa banget..12 tahun yang lalu dan juga di jemput suami di bandara meskipun berangkatnya dengan anak kecil-kecil 3 orang dan hamil 7 bulan..wk wk…wk

Malam hari setelah shalat maghrib dengan arah seperti yang dibilang tukang nasi Briyani, saya memutuskan untuk jalan-jalan lagi untuk mengetes kondisi cuaca di malam hari..saya jalan lagi ke pantai, dingin di ujung hidung dan dipermukaan pipi..sudah siap2 juga dengan lip balm dan minyak zaitun dipipi..di pantai ada lampu yang berbentuk hati berlapis-lapis untuk hotspot berfoto ria para couple di korea…berhubung saya sendirian saya foto selfie aja aaah.

20181022_184842

Spot untuk berfoto di tepi pantai Haeundae, cocok untuk pasangan muda.

20181022_185157

Tampak jauhnya..he he jelek ya camera hp nya..atau yang ambilnya gak pinter.

Saya juga duduk di pasir sambil mengisi botol bekas minum tadi siang dengan pasir pantai Haeundae…untuk oleh-oleh anak no 2, (oleh-oleh yang aneh..tapi kebiasaan di keluarga jika ke pantai adalah bawa pasir dan si no 2 ini pernah buat karya seni dengan mencampur pasir2 tadi ke botol sehingga terbentuk pola yang cantik..karena ternyata pasir-pasir itu punya bentuk dan warna yang beda jika dikombinasi jadi pemandangan yang indah..he he lucu yah tapi cuma 1 karyanya yang dimasukkan ke akuarium…sekarang entah kemana tuh)

20181022_185747.jpg

Penyebrangan dari pantai Haeundae ke arah pasar Haeundae

Jalan lagi ke daerah pasar yang tadi dan ternyata ada panggung yang selama 5 hari saya di sana ada pertunjukkan terus..kali ini panggungnya sedang diisi 2 wanita muda yang nyanyi lagunya Frozen yg let it go itu loh…yang berkesan bagi saya selain suaranya bagus dan sampai nadanya..sound sistemnya itu loh kok bagus banget…biasanya klo sound sistem di Indonesia suara keras mendengung2 tidak karuan sehingga saya tidak suka dengan suara-suara pertunjukkan seperti itu…tapi di sini suara jelas, delay atau interferensinya tidak ada..suara penyanyi tidak kalah dengan suara band pengiringnya..semuanya pas dan enak didengar…setelah sedikit merekamnya untuk oleh-oleh bocah-bocah di rumah saya jalan lagi dan iseng lewat tempat saya muntah tadi..dan Masya Allah.sudah bersih..tak ada lagi bekas muntah di sana..sepertinya saya tidak pernah muntah di situ..he he…maaf ya bu , besok saya beli deh tempura ikannya sebagai tanda maaf..

Perjalanan lanjut dengan target toko souvenir atau beauty shop..cari cari aloe vera..tidak ketemu..tapi di ujung blok di sudut ada toko serba ada, sayapun memutuskan untuk memulai kegiatan berburu souvenir..memberikan rezeki kepada warga korea dari uang rupiah yang telah saya tukarkan ke won..(waktu tukar ke Won harga 1 won sama dengan 13.8 rupiah).

Lantai 1 ketemu dengan magnet kulkas, aloe vera, masker2 kertas, stationery, pembatas buku, rautan dengan baterai, di lantai 2 ketemu dengan celemek, lonceng lucu  dan lantai 3 ketemu dengan botol minuman dan food container merk korea.  semua saya beli..he he..emak-emak gak bisa lihat barang lucu dikit langsung belanja…tapi 2 barang terakhir itu untuk kebutuhan saya selama di Busan….

Balik ke guest house saya berikan laporan pandangan mata ke Yuli tentang kondisi cuaca di Busan saat malam..dan laporan ke suami dan anak hasil belanja malam itu dengan video call…he he.

Setelah itu nyalakan laptop dan ngedit ppt untuk presentasi lusa..masih ada sedikit yang harus diperbaiki ternyata..sambil edit ppt ngantuk dan kupustuskan untuk tidur…

Begitu dulu cerita hari pertama di Busan hari-hari selanjutnya ada cerita tentang conferencenya dan shopping2 di toko serba ada di busan…bonnya sudah dibuang suami klo ada saya foto deh untuk sekedar tahu harga2 barang di sana…tapi tulisannya gak ada huruf latin juga deh..aku juga gak ngerti yg mana item2nya..pokoknya jumlahnya sesuailah..

Ada cerita juga tentang bagaimana saya presentasi pertama kali dengan Bahasa Inggris yang sebelumnya sepertinya sulit..tapi ternyata aku bisa..he he tks ya Yul dan Prof. Eko yang sudah bantu latih presentasinya juga terutama saya persembahkan ucapan terima kasih saya kepada suami tercinta yang selalu menyemangati dan berbagi pengalaman …wwk..wwk…jadiii…sampai ketemu di postingan berikutnya,….